Potensi Laut Indonesia dan Permasalahan didalamnya

Laut Indonesia memiliki luas 5,8 juta km2 dengan panjang garis pantai 99.093 kilometer. Dengan luas tersebut sumber daya yang terdapat dalam perairan laut hingga pinggir pantai memiliki potensi  sangat tinggi. Tidak hanya sumberdaya tangkap yang sering menjadi persepsi umum, tetapi tambang, pariwisata dan pemanfaatan biota demersal belum dioptimalkan secara menyeluruh. Potensi-potensi ini tertutup dengan adanya permasalahan sampah yang menumpuk dan kemunduran kualitas hasil tangkap untuk konsumsi. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat pada tahun-tahun sebelumnya yang tidak memperdayakan laut dengan semestinya. Sehingga tidak ada usaha pencegahan untuk masuknya permasalahan tersebut. Masalah menumpuk dan menjadi isu lingkungan yang baru digiatkan beberapa tahun terakhir.

Laut Indonesia untuk Masyarakat Indonesia

Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir. Pemanfaatan sumber daya ini dapat berupa barang yang dijual secara ekonomis maupun pemanfaatan alam sebagai sumber wisata. 
Sumber daya manusia pesisir memiliki andil besar untuk menentukan arah dari pemanfaatan yang ingin dilakukan pada alam sekitarnya. Namun,  akhir-akhir ini pemanfaatan sumber daya alam di daerah laut baik tangkap, tambang maupun pariwisata masih dikuasai oleh stakeholder dari luar negeri. Permodalan yang cukup besar dan pengalaman pendidikan yang tidak memadahi membuat masyarakat hanya menyumbangkan andil sebagai pekerja. Sehingga laut Indonesia tidak dapat diambil keuntungannya secara maksimal oleh masyarakat Indonesia sendiri. Perlunya dukungan dari masyarakat Indonesia dan Pendidikan yang menjanjikan dapat mengoptimalkan potensi laut dan manfaatnya bagi semua pihak. Hal ini karena Indonesia sebagai negara agraris dan maritime memiliki fungsi laut sebagai penopang ekonomi penting bagi masyarakatnya.

Lapangan Kerja di Laut

Jika potensi sumber daya laut sangat tinggi maka keragaman pekerjaan yang berkaitan dengan pemanfaatannya tentu sangat tinggi. Pekerjaan tersebut dapat berupa petambak ikan maupun udang, petambak Mutiara, nelayan, petani rumput laut dan petani garam yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pemanfaatan alam secara langsung. Selain itu penyedia jasa pariwisata berupa pelayanan pelayaran, pemandu wisata, dan penyedia wisata snorkling dan diving. Dan lapangan kerja yang dibutuhkan sangat tinggi adalah pada sector pembangunan dan pertambangan seperti tol laut, pelabuhan, pengeboran lepas pantai dan berbagai bahan tambang lainnya.

Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia




Poros maritime Indonesia saat ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memperkuat nasional dan kemakmuran rakyat Indonesia berdasarkan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas kemaritiman. Untuk merealisasikan ide poros maritim, Indonesia sedang meningkatkan konektivitas antarpulau, meningkatkan infrastruktur pelabuhan, perbaikan manajemen sumber daya laut Indonesia yang lebih baik, dan memperkuat keamanan maritim Indonesia, yang menjadi faktor menarik bagi investor. Indonesia sebagai negara kepualauan saat ini berupaya mencapai kembali cita-citanya untuk menjadi negara maritim seperti di zaman Sriwijaya dan Majapahit yang mampu memproyeksikan pengaruhnya sampai pantai timur Afrika dan Pasifik selatan. Ide poros maritim tersebut menekankan peran Indonesia yang lebi besar dalam menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal tersebut mempertimbangkan dinamika ekonomi di kawasan ini yang menjadi jalur bagi 70% lalu lintas perdangangan dunian dan 45 %diantaranya melewati perairan Indonesia.


Terimakasih untuk meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah ikan dan laut. Tunggu post lainnya ya..

Komentar